Tabung APAB: Apa Bedanya dengan APAR?

Tanggal : 19 Des 2024 Penulis : Halim Setiawan

Kebakaran adalah salah satu bencana yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, baik di rumah, tempat kerja, atau di tempat umum. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu atau organisasi untuk memiliki alat pemadam api yang tepat guna mencegah kerusakan lebih lanjut akibat kebakaran. Di antara alat pemadam api yang paling umum digunakan adalah APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan APAB (Alat Pemadam Api Berat). Meskipun keduanya berfungsi untuk memadamkan api, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara keduanya yang perlu diketahui. Artikel ini akan membahas tentang tabung APAB, apa itu, serta apa bedanya dengan APAR.

Apa Itu APAB?

APAB (Alat Pemadam Api Berat) adalah alat pemadam api yang dirancang untuk digunakan pada situasi kebakaran yang lebih besar dan lebih kompleks dibandingkan kebakaran yang bisa diatasi dengan APAR. Tabung APAB biasanya memiliki ukuran yang lebih besar dan kapasitas lebih tinggi dibandingkan APAR, dan dapat digunakan untuk memadamkan api yang melibatkan bahan-bahan yang lebih berbahaya atau api dengan skala yang lebih besar, seperti di pabrik, industri, atau bangunan bertingkat tinggi.

Tabung APAB biasanya mengandung bahan pemadam api dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga dapat digunakan lebih lama sebelum perlu diisi ulang. Bahan pemadam yang digunakan bisa berupa air, busa, atau gas tergantung pada jenis kebakaran yang dihadapi.

Apa Itu APAR?

Sementara itu, APAR adalah singkatan dari Alat Pemadam Api Ringan, yang biasa digunakan untuk memadamkan kebakaran kecil yang terjadi di area rumah tangga atau tempat kerja. APAR sering kali ditemukan di kendaraan, kantor, atau tempat umum lainnya. Alat ini lebih ringan dan lebih kecil daripada APAB, sehingga lebih mudah dibawa dan digunakan oleh orang yang tidak terlatih dalam menangani kebakaran.

APAR memiliki beberapa jenis, antara lain:

  1. APAR Air – Menggunakan air sebagai bahan pemadam, cocok untuk kebakaran jenis kelas A (kayu, kertas, kain).

  2. APAR Foam (Busa) – Menggunakan busa sebagai bahan pemadam, cocok untuk kebakaran kelas B (cairan mudah terbakar seperti minyak, bensin).

  3. APAR Powder (Serbuk) – Menggunakan bahan serbuk kimia yang bisa digunakan untuk kebakaran kelas A, B, dan C (listrik).

  4. APAR CO2 (Karbon Dioksida) – Menggunakan gas karbon dioksida, ideal untuk kebakaran kelas C yang melibatkan peralatan listrik.

Perbedaan Antara Tabung APAB dan APAR

Walaupun kedua alat ini digunakan untuk tujuan yang sama, yaitu memadamkan kebakaran, ada beberapa perbedaan yang signifikan antara APAB dan APAR, baik dari segi ukuran, kapasitas, jenis kebakaran yang dapat ditangani, serta penggunaannya.

1. Ukuran dan Kapasitas

  • APAR biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dan kapasitas yang lebih sedikit, umumnya berkisar antara 1 hingga 10 kg bahan pemadam. Hal ini membuatnya lebih praktis dan mudah dibawa, namun hanya efektif untuk kebakaran kecil.

  • APAB memiliki ukuran yang jauh lebih besar, dengan kapasitas yang bisa mencapai puluhan kilogram, dan sering kali dipasang di tempat-tempat yang membutuhkan penanggulangan kebakaran besar, seperti pabrik atau gedung bertingkat. Kapasitas yang lebih besar memungkinkan pemadaman api dalam waktu yang lebih lama dan lebih efektif.

2. Jenis Kebakaran yang Ditangani

  • APAR lebih cocok untuk kebakaran kecil yang terjadi pada material seperti kertas, kayu, cairan mudah terbakar, atau peralatan listrik. Karena ukurannya yang kecil, APAR lebih cocok digunakan untuk kebakaran dengan skala terbatas dan bisa segera ditangani.

  • APAB, di sisi lain, dirancang untuk menangani kebakaran besar, terutama yang melibatkan bahan-bahan industri atau kebakaran kelas A, B, dan C yang lebih kompleks. Tabung APAB sering kali dilengkapi dengan sistem yang memungkinkan distribusi bahan pemadam secara lebih merata dan dalam jumlah yang lebih besar.

3. Penggunaan dan Lokasi

  • APAR sangat cocok digunakan untuk kebakaran kecil yang terjadi di rumah tangga, kendaraan pribadi, atau kantor dengan area terbatas. APAR dirancang untuk dapat digunakan oleh siapa saja, bahkan oleh orang yang tidak terlatih sekalipun.

  • APAB biasanya digunakan oleh profesional atau petugas pemadam kebakaran di lingkungan industri atau gedung bertingkat. Karena ukurannya yang besar dan berat, tabung APAB biasanya dipasang di lokasi strategis yang membutuhkan penanggulangan kebakaran besar.

4. Teknologi dan Mekanisme Kerja

  • APAR memiliki mekanisme yang cukup sederhana, yakni mengeluarkan bahan pemadam api melalui pemicu yang mudah digunakan. Pengguna cukup menekan tuas atau memutar katup untuk mengeluarkan bahan pemadam.

  • APAB, dengan kapasitas yang lebih besar, sering kali dilengkapi dengan teknologi yang memungkinkan penyebaran bahan pemadam dalam jangkauan yang lebih luas. Beberapa jenis APAB juga dilengkapi dengan pompa atau sistem tekanan tinggi untuk menyemprotkan bahan pemadam ke area kebakaran yang lebih luas.

Kapan Menggunakan APAR dan APAB?

  • APAR lebih cocok digunakan pada kebakaran yang masih kecil dan dapat dipadamkan dengan cepat. Misalnya, kebakaran yang terjadi di dapur karena minyak panas, atau kebakaran yang melibatkan benda-benda rumah tangga seperti kertas dan kain.

  • APAB harus digunakan dalam situasi di mana kebakaran sudah meluas dan tidak dapat lagi diatasi hanya dengan APAR. Kebakaran yang melibatkan mesin besar, kendaraan bermotor, atau bahkan kebakaran gedung bertingkat memerlukan penggunaan APAB untuk pemadaman yang lebih efektif.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, baik APAR maupun APAB memiliki peran penting dalam penanggulangan kebakaran, namun keduanya dirancang untuk menangani skala kebakaran yang berbeda. APAR lebih cocok untuk kebakaran kecil dan dapat digunakan dengan mudah oleh siapa saja, sementara APAB digunakan untuk kebakaran yang lebih besar dan lebih kompleks, dan biasanya dikelola oleh petugas terlatih. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan keduanya, serta memilih alat yang tepat sesuai dengan potensi risiko kebakaran di lingkungan Anda.



kategori Blog

Tag

Post terbaru

Respon Komentar

Belum Ada Komentar

Tinggalkan Komentar

* Komentar akan ditampilkan bila disetujui